Wawasan dan Pengalaman Semakin Joss
     
      Lembar prestasi tegres baru saja ditorehkan oleh michellyne whitney atau akrab disapa michellyne. Siswi XI IPS 2, ini berhasil menjadi finalis lomba red A deteksi model se-jatim yang diselenggarakan oleh jawa pos, 18 november 2011. ketika lentera bertanya seputar ketertarikannya di dunia model, cewek kelahiran 18 april 1995, ini mengaku bahwa sejak SD ia sudah sering mengikuti berbagai perlombaan. “ya, waktu aku masih duduk di bangku SD, aku sudah tertarik mengikuti ajang kompetisi lomba-lomba model. Beragam lomba pernah aku jalani dari tingkat kota sampai propinsi. Akhirnya aku jadi demen sampai sekarang. Dunia model kayaknya telah menjadi duniaku saat ini,” akunya berbung-bunga.

     Saat menjadi finalis lomba model, michellyne mula-mula harus mendaftar dan memenuhi segala persyaratan yang diperlukan. Dari sekitar empat ratus peserta se-jawa timur, pada tahap awal ia lolos ke babak seratus besar. Setelah itu, disaring lagi menjai lima puluh peserta, melalui kegiatan wawancara berbahasa inggris, mengenalkan diri, dan menampilkan bakat. “aku masih ingat waktu proses seleksinya, aku mengenalkan diri menggunakan bahasa jerman dan menampilkan bakat tariku dengan memakai alat peraga tongkat,” beber siswi berbintang aries dan pemilik rumah di jalan wonorejo permai selatan 266 surabaya.

    Tak dinyana, ia berhasil terpilih menjadi finalis. Hadiahnya, ia berhak mengikuti berbagai pelatihan berharga dan menarik, seperti mengikuti kelas kecantikan, kelas koreografi, kelas foto studiao, kelas makeover atau menata rambut, dan public speaking. Keseluruhan pelatihan istimewa tersebut ia dapatkan pada tanggal 14-18 november 2011.

    Bagi michellyne, pasca lomba mengikuti kompetisi model, ada dua hal yang berkesan, “Mmm.. senangnya, aku bias bertemu dengan banyak orang dan memperoleh pengalaman baru yang luar biasa. Aku harus mampu beradaptasi dengan siapa saja dan harus bias membaur dengan baik. Namun, ada juga pengalaman yang tidak mengenakan, seperti saat aku bangun pagi sampai menjelang tidur malam harus memakai sepatu berhak tinggi terus. Ckckck …. Benar-benar melelahkan,” kata cewek peraih juara III lomba fashion show pakaian batik dan penyabet best performance tari di sekolahnya ini.(len/it sanmar)