Maju mundurnya sebuah negara terletak ditangan generasi muda. Untuk itu kita wajib menjaga dan membentuk generasi muda yang berkualitas. SMA Santa Maria sebagai sebuah lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang berusia remaja ingin mencetak generasi muda yang bisa menjadi harapan bangsa. Tidak mudah mewujudkan tujuan tersebut. Banyak tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini.  Selain godaan hidup konsumtif, godaan penggunaan obat terlarang juga selalu mengintai para remaja. Apalagi di kota besar seperti Surabaya.

SMA Santa Maria, merasa ikut bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter bangsa terutama karakter generasi muda yang bebas dari penggunaan obat terlarang. Untuk itu dirasa perlu mengadakan kegiatan tes urine, guna mendapat data yang bisa dijadikan masukan dan pertimbangan dalam melakukan pencegahan dan penanganan terhadap masalah-masalah yang mungkin muncul sehubungan dengan kasus penggunaan obat terlarang tersebut.

Kegiatan tes urine ini diadakan di Pendopo dan UKS Santa Maria, Rabu lalu (11/1) yang diikuti seluruh siswa-siswi. Bertujuan mencetak generasi muda yang bebas narkotika dan obat terlarang, serta mendapat masukan dan data yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sekolah dalam melakukan pembinaan karakter siswa-siswi, jabar Dra Indaryati, Wakil Kepala Satuan Pendidikan Bidang Kesiswaan.

Indaryati menambahkan, untuk tes urine ini sekolah bekerjasama dengan alumni, yakni Niluh Indrawati, AKP Ida Ayu Nyoman Putrani selaku Kanit Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara M. Dahlan, dr. Eddy Herman, Sari Alfiana, dan Sudirman Dwi Armasyah, tambahnya.

Selain kegiatan tes urine, sekolah kedatangan tamu dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur bekerja sama Fakultas Hukum Universitas Surabaya. Mereka datang di sekolah kita bertujuan memberikan Ceramah Penyuluhan Hukum Terpadu Bagi Siswa-Siswi SMU/SMK Kota Surabaya. Ceramah ini diadakan di ruang Romana.

Ibu Yanti, pendamping kegiatan ini mengatakan, siswa-siswi angat terbantu dengan adanya penyuluhan ini. Menambah wawasan tentang perundang-undangan, kata Yanti. (as/it sanmar)