Imlek
05 February 20143797 clickHormati Keanekaragaman Budaya dan Agama
Saat menjabat sebagai Presiden pada tahun 2000, almarhum Gus Dur mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama dan Adat Istiadat Cina yang perayaannya dilarang digelar secara mencolok. Setahun kemudian, Gus Dur mengeluarkan Keppres Nomor 19 tahun 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif. Gus Dur pun mendapat julukan sebagai Bapak Pluralisme.
Menyambut tahun baru Cina yang disebut Imlek. Komunitas pembelajar Santa Maria sepakat hari Kamis lalu (30/1/2014) mengenakan busana Imlek. Di setiap sisi di wilayah Santa Maria warna merah menghiasai keindahan Santa Maria. 
Begitu senangnya memakai baju Imlek, peserta didik selalu merapikan bajunya dan melihat ke cermin. Ternyata asyik sekali memakai busana imlek, kata Imelda. Imelda menambahkan dengan cara memakai baju berwarna merah ini menyimbolkan makna keanekaragamaan di bangsa Indonesia. Indonesia mempunyai berbagai budaya dan tidak pernah membedakan budaya yang lain. Melainkan saling mendukung dan menghormati keunikkan budaya, agama, dan adat.
Seperti yang dikatakan oleh Alm. Gus Dur mantan presiden ke-4 memaknai sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yg paham jati dirinya.
Dengan mengembalikan jati diri masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa, kata alm. Gus Dur dan malah memperkuat jati diri bangsa Indonesia. "Karena mereka juga bagian dari Indonesia, berkontribusi besar terhadap Indonesia."
Manusia yang merdeka harus memerdekakan orang lain. "Memastikan mereka mendapatkan haknya dan memperlakukan semua orang dengan kesetaraan." (it/sanmar)
Komentar :
Maaf belum ada komentar
Input Comment :
| « | ‹ | Apr 2024 | › | » | ||
|---|---|---|---|---|---|---|
| M | S | S | R | K | J | S |
| 31 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
| 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
| 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 |
| 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 |
| 28 | 29 | 30 | 1 | 2 | 3 | 4 |
| 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
