Keluar

Keluar

Keluar

Please Login

Lupa sandi ?

Login

The School Of Future Leader

Opini

IT Sanmar22 August 201336754 click


BIDUK PENDIDIKAN DI LAUTAN PENGABDIAN

Sangat benar k
ata opini umum, masa Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah momentum terindah dalam kehidupan, karena fondasi masa depan sedang dibangun. Maka terjawablah kepenasaran saya mengapa memori tahun 1974-1976 di SMA Santa Maria Surabaya selalu melekat sangat jelas, meski rentangnya hampir 40 tahun silam. Dengan predikat sebagai siswa lelaki pertama di sekolah yang sebelumnya khusus perempuan, juga lelaki pertama yang memilih Jurusan Budaya (sekarang Bahasa), banyak kenangan di gedung megah peninggalan kolonial Belanda ini. Tetapi bukan serba pertama itu yang saya syukuri dan banggakan. Ada hal yang lebih bermakna tentang SMA Santa Maria, tentang tarekat biarawati Ursulin yang mengelola sekolah ini, dan tentang Santa Angela yang kesuciannya menjadi roh visi misi penyelenggaraan pendidikannya.

Yang saya syukuri adalah bobot pendidikan ala SMA Santa Maria sebagai pangkal benang merah kekaryaan, profesi dan integritas sosial yang saya jalani hingga sekarang. Profesionalitas karier di ranah komunikasi dan media massa, nyata-nyata bermula dari jalan yang sudah dirancang selama pergumulan sebagai siswa SMA Santa Maria. Kepala sekolah, guru dan sesama siswa merupakan mitra pergumulan itu. Ada jatuh-bangun, ada kecemasan-kepuasan, ada hukuman-apresiasi, ada persaingan dan gotong royong.

Errol JonathansCitra prestasi akademik dalam selembar ijasah akhirnya kalah pesona dibanding pengalaman 3 tahun belajar, termasuk ditempa oleh banyak guru, metodologi dan fasilitas pembelajaran yang sangat memadai. Kondisinya sangat sesuai dengan Visi SMA Santa Maria yang mencanangkan: "Komunitas pembelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela".

Sedangkan yang membanggakan, bibit-bibit nilai kehidupan yang dulu ditabur di ruang kelas dan pergaulan di area Raya Darmo no. 49 Surabaya telah berakar kuat. Bibit-bibit itu sekarang bersemai dengan subur menjadi pohon 'etos, logos, pathos' yang nyawanya bersumber dari spirit 'Serviam' yang harfiahnya bermakna: 'Saya mau mengabdi'. Integritas ini paralel dengan sepenggal janji Misi SMA Santa Maria yang berbunyi: "Sebagai penerus semangat Santa Angela, sekolah Ursulin mengembangkan setiap pribadi agar dapat mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan untuk menjawab tantangan zaman dan mewujudnyatakan Serviam dalam kehidupan sehari-hari".

Ketika memasuki kehidupan nyata di tengah masyarakat dan ditekan keadaan untuk lebih dewasa, proses pembelajaran selama 3 tahun itu akhirnya dapat saya rasakan sebagai kumpulan investasi. Konsep pendidikan yang saat ini dipromosikan banyak sekolah sebagai 'produk modern', menjadi tawar saat disandingkan dengan pengalaman semasa di SMA Santa Maria. Investasi yang saya miliki nyatanya sudah lama mengajarkan tentang sekolah untuk kehidupan. Sekolah ini tidak hanya mengagungkan predikat 'Bintang Pelajar', -yang kala itu diberikan kepada siswa yang prestasi akademiknya tertinggi-, tetapi juga mengumumkan 'Siswa Teladan' bagi siswa dengan prestasi non akademik.        

Zaman memang sudah berubah. Ketika sejarah dimaknakan bukan masa lalu, tetapi yang akan terjadi di masa depan, maka SMA Santa Maria sepantasnya mempertahankan kualitas disiplin tingkat tingginya, keberimbangan standar akademik dan non akademik, serta kelenturan menyikapi perubahan sosial. Hal penting lainnya adalah polesan spiritualitas salib Kristus yang terimplementasi sebagai cinta kasih untuk sesama dan kemenangan pelayanan yang menghadirkan berkah.    

Selamat berlayar biduk Serviam menuju lautan pengabdian yang luas. Terima kasih telah mengantar saya ke dermaga kehidupan. 150 tahun adalah masa pelayaran yang sudah silam, dan perjalanan pelayanan selanjutnya adalah anugerah Tuhan yang tidak berbatas dan tanpa masa. Semoga gugus bintang 'Ursa Minor', -lambang harapan Santa Ursula pelindung tarekat Ursulin-, setia memandu menuju gaung yang selalu berkata: ”Gantungkanlah dirimu setinggi bintang di langit dan Tuhan akan menuntunmu”. - ERROL JONATHANS, Direktur Utama Suara Surabaya Media, Alumni 1976

Komentar :

Sr. Fitri
  Bpk.Errol Jonathans terima kasih untuk cinta bapak pd SMA St. maria di zaman itu dan di sekarang di zaman yang serba cepat alat komunikasi. kami para suster sungguh mengharapkan alumni-alumni yang kuat untuk mengabdi dan mencintai negeri ini, salah satunya yang sungguh mengabdi masyarakat lewat radio. Semoga alumni SMA St, Maria dg semangat SERVIAM mengabdi dg tulus dan melakukan karya untuk Kemuliaan Allah.

Page : 1 Of 1 . Total Records Found: 1

Input Comment :

Nama
Email
Komentar Maks: 500 karakter
Very Happy Smile Sad Surprised Shocked Confused Cool Laughing Mad Razz
Embarassed Crying Evil or Very Mad Twisted Evil Rolling Eyes Wink Exclamation Question Idea Hammer
 

« Apr 2024 »
M S S R K J S
31 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11